Reksa Dana Tepat
bagi Investor Cermat
Kesadaran akan pentingnya
investasi, hingga seseorang mengambil langkah nyata untuk
berinvestasi pada salah satu
instrumen investasi yang sesuai dengan dirinya adalah satu
tindakan positif yang dilakukan
seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik untuk
mencapai tujuannya di masa
mendatang.
Seorang investor yang telah
memilih untuk berinvestasi di Reksa Dana daripada pilihan
instrumen investasi lainnya
seperti membeli emas atau properti, membeli instrumen pasar
modal seperti saham atau obligasi
secara langsung, artinya telah mempercayakan dana yang
dimilikinya untuk dikelola oleh
Manajer Investasi untuk dikelola dalam sebuah portofolio
investasi.
Namun, peran aktif seorang
investor belum sepenuhnya usai sampai di sini. Setelah
memutuskan berinvestasi di Reksa
Dana, Investor juga perlu untuk menentukan Reksa Dana
yang tepat bagi dirinya. Pada
umumnya, Investor yang masih awam, cenderung menyamakan
pilihan reksa dana dengan pilihan
teman sejawatnya yang sudah terlebih dahulu berinvestasi di
reksa dana. Hal ini dikarenakan
kurang pemahaman perbedaan jenis reksa dana yang ada.
Namun sesungguhnya jenis Reksa
Dana yang paling tepat untuk setiap investor berbeda-beda
dan hanya dapat ditentukan oleh
investor itu sendiri.
Mengibaratkan proses penyampaian
informasi, terdapat sumber (informan) yang
menyampaikan informasi melalui
berbagai jenis media/saluran (channel), antara lain melalui
media cetak (koran, majalah) atau
media elektronik (website, internet), dan pada akhirnya
informasi tersebut diperoleh
penerima informasi (reciever).
Persamaannya dengan dunia
investasi di Reksa Dana, sumber informasi di sini diibaratkan
Manajer Investasi yang
menginvestasikan dana investor yang dititipkan kepadanya ke dalam
beragam pilihan Reksa Dana yang
ada (Reksa Dana Pasar Uang, Pendapatan Tetap,
Campuran atau Saham), sehingga
yang bertindak sebagai receiver (penerima informasi) di sini
adalah investor, yaitu pihak yang
menanggung risiko maupun menikmati return hasil investasi
yang dihasilkan dari jenis Reksa
Dana yang diinvestasikan.
Namun, perlu diketahui bahwa
proses penyampaian informasi ini, tidak terlepas dari gangguan
(noise). Dalam proses
penyampaian informasi, gangguan (noise) yang dapat terjadi adalah
informasi yang diterima receiver
tidak sama dengan informasi yang dikeluarkan oleh sumber
(source). Sedangkan dalam
berinvestasi, setiap reksa dana mempunyai tingkat risikonya
masing-masing.
Untuk memperoleh informasi paling
cepat dan terbaru dari beragam sumber informasi dari
seluruh penjuru dunia, dapat
diperoleh dengan mengakses internet, namun hal ini tidak terlepas
dari risiko adanya salah
pemberitaan akibat terlalu cepatnya penyebaran berita, yang faktanya
belum tentu benar. Selain itu
mengakses internet juga memerlukan biaya yang cukup besar dan
relatif lebih mahal dari media
lainnya.
Hal ini ibarat berinvestasi pada
Reksa Dana Saham, yaitu Reksa Dana yang portofolionya
terdiri dari saham pilihan, dapat
memberikan hasil investasi yang paling tinggi, namun
disamping itu juga mengandung
risiko yang paling tinggi pula. Sebaliknya, untuk bentuk
penyampaian informasi yang paling
awal/konservatif, jauh sebelum adanya media elektronik
dan segala inovasinya, informasi
yang disampaikan kepada publik, pada umumnya
disampaikan melalui koran.
Sedangkan untuk Reksa Dana yang
paling konservatif adalah Reksa Dana Pasar Uang. Reksa
Dana ini memiliki tingkat risiko
yang paling rendah dan imbal hasil yang relatif stabil dan tepat
bagi investor yang memerlukan
likuiditas tinggi.
Untuk jenjang penyampaian
informasi yang lebih cepat daripada koran, penyampaian informasi
dilakukan melalui media
elektronik seperti TV atau Radio.
Untuk itu, Reksa Dana dengan satu
tingkat yang dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi
daripada Reksa Dana Pasar Uang
adalah Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa Dana ini
portofolionya terdiri dari
obligasi pemerintah ataupun obligasi korporasi.
Selain itu, ada pula penerima
informasi (receiver) yang cenderung menginginkan berita dengan
analisa yang lebih mendalam, hal
ini pada umumnya dapat diperoleh melalui ulasan majalah
yang lebih detail, karena dalam
penyusunan sebuah majalah mempunyai lebih banyak waktu
untuk merangkum segala bentuk
informasi yang telah diperoleh dari koran, radio, TV, dan
internet, terkadang juga
dilengkapi dengan wawancara eksklusif dengan narasumber
terpercaya. Namun untuk
memperoleh majalah tersebut, pada umumnya memerlukan waktu
untuk menunggu masa terbitnya
majalah tersebut, tergantung masa terbit majalah, kurang lebih
1(satu) bulan 1 (satu) kali.
Hal ini ibarat berinvestasi di
Reksa Dana Campuran yaitu portofolio yang berisi gabungan
instrumen investasi yang ada,
seperti obligasi, saham, atau pasar uang. Ibarat majalah yang
masa terbitnya lebih lama
daripada koran, untuk memperoleh hasil investasi yang optimal pada
Reksa Dana Campuran diperlukan
jangka waktu yang lebih panjang daripada Reksa Dana
Pendapatan Tetap atau Pasar Uang yang
memiliki risiko yang lebih rendah.
Jadi dalam berinvestasi di Reksa
Dana, beberapa hal paling penting yang perlu dipahami oleh
investor itu sendiri adalah,
seberapa besar risiko (risk) yang mampu dihadapi, apakah termasuk
investor yang konservatif, moderat
atau agresif, tingkat pengembalian imbal hasil (return) yang
diinginkan, jangka waktu (time
horizon) untuk mencapai tujuan investasi tersebut, dan tujuan
(goal) investasi.
Setelah memilih jenis Reksa Dana
yang tepat, supaya berinvestasi dapat memperoleh hasil
yang lebih maksimal, maka perlu
diperhatikan pula strategi berinvestasi. Bila berinvestasi pada
Reksa Dana yang sangat fluktuatif
seperti Reksa Dana Saham, maka perlu dilakukan dengan
dollar cost
averaging,
yaitu berinvestasi secara konsisten dalam setiap satuan waktu dalam
jangka waktu yang panjang. Hal
tersebut akan memperoleh rata-rata nilai aktiva bersih yang
lebih tinggi dan cepat daripada
berinvestasi secara lump sump (berinvestasi dalam satu satuan
dana yang besar dalam satu satuan
waktu).
Berinvestasi di Reksa Dana dapat
juga dimaksimalkan dengan berinvestasi pada beberapa
jenis reksa dana sekaligus, yaitu
misalnya pada Reksa Dana yang dapat memberikan imbal
hasil tertinggi dan imbal hasil
terendah, yaitu Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Saham.
Hal ini dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang
sekaligus. Kebutuhan jangka
pendek dapat dipenuhi dari Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa
Dana Saham dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan jangka panjang.
Dengan berinvestasi di Reksa Dana
yang tepat dan menetapkan strategi berinvestasi dengan
disiplin, maka dapat menghasilkan
investasi yang optimal bagi investor.
Bagaimana
Memilih Reksa Dana Yang Tepat
Jika kita ingin melakukan
investasi pada produk Reksa Dana, hal pertama yang kita lakukan tentunya
melihat ketersediaan produk Reksa
Dana yang ada di pasar. Dan faktanya adalah, terdapat banyak sekali
Reksa Dana yang tersedia di pasar,
dengan segala jenis dan karakteristiknya. Tentunya ini akan sedikit
membingungkan calon investor
Reksa Dana, terutama bagi mereka yang masih awam dengan investasi
di pasar modal dan produk Reksa
Dana. Namun, janganlah merasa kuatir dengan kondisi tersebut,
karena sebenarnya calon Investor
dapat mengatasi hal tersebut secara sederhana, asalkan mengetahui
bagaimana sebenarnya melakukan
proses seleksi terhadap sekian banyak Reksa Dana yang ada di pasar.
Artikel singkat ini ditujukan
kepada pembaca yang merupakan Investor pemula di pasar modal,
termasuk mengenai produk‐produk investasi yang tersedia di
pasar, seperti produk Reksa Dana.
Diharapkan tulisan singkat ini
dapat menjadi sumber informasi bagi mereka yang berminat untuk
mengetahui lebih detail mengenai
bagaimana memilih produk Reksa Dana yang tepat untuk mereka.
Ikutilah beberapa petunjuk
singkat berikut ini sehingga calon Investor dapat lebih memahami proses
memilih Reksa Dana yang tepat
untuk mereka.
Tentukan tujuan
investasi dan toleransi risiko
Tentukan tujuan investasi anda
sebelum melakukan aktivitas investasi. Apakah anda menginginkan
pertumbuhan modal investasi untuk
jangka panjang, atau anda menginginkan keuntungan investasi
untuk jangka pendek, atau anda
ingin memperolah penghasilan investasi secara regular? Menentukan
tujuan investasi ini merupakan
hal yang sangat penting untuk dilakukan, karena bisa membantu calon
investor untuk melakukan seleksi
terhadap produk Reksa Dana yang tersedia. Satu hal penting yang
perlu kami sampaikan adalah,
sebaiknya dana yang digunakan untuk melakukan investasi merupakan
dana yang tidak terpakai (dana
menganggur), sehingga diharapkan tidak akan mengganggu kebutuhan
keuangan / pengeluaran rutin
calon Investor.
Hal berikutnya adalah menentukan
tingkat toleransi calon Investor terhadap risiko investasi. Apakah
anda termasuk orang yang dapat
menerima naik/turunnya nilai investasi (volatilitas investasi) sepanjang
periode investasi anda, atau
apakah anda termasuk orang yang konservatif (menginginkan hasil investasi
secara moderat). Kombinasi dari
menentukan tujuan investasi dan toleransi terhadap risiko sangat
penting untuk dilakukan, sehingga
apa yang anda harapkan dari berinvestasi di produk Reksa Dana
dapat tercapai.
Calon Investor juga perlu untuk
menentukan time horizon, yaitu menentukan berapa lama anda akan
menginvestasikan uang anda.
Apakah anda siap untuk menginvestasikan dana anda untuk jangka waktu
panjang (lebih dari 5 tahun) atau
anda hanya siap untuk melakukan investasi dalam jangka waktu
pendek saja? Semuanya akan
ditentukan oleh calon Investor sendiri. Perlu kami ingatkan bahwa produk
Reksa Dana memiliki beberapa
jenis biaya yang harus dibayarkan oleh Investornya; biaya‐biaya ini akan
mengurangi hasil investasi yang
akan diperoleh Investor, terutama jika anda hanya memiliki orientasi
investasi untuk jangka waktu yang
singkat.
Jenis produk
Reksa Dana
Jika calon Investor adalah orang
yang menginginkan pertumbuhan investasi untuk jangka waktu panjang
dan bersedia menerima volatilitas
investasi selama periode investasi, maka akan lebih tepat jika calon
Investor memilih Reksa Dana
Saham, yaitu jenis Reksa Dana yang menitikberatkan investasinya pada
instrumen investasi saham yang
tercatat di bursa saham Indonesia. Namun jika calon Investor adalah
orang yang cukup konservatif
terhadap risiko serta menginginkan penghasilan secara regular (jika
disediakan oleh Reksa Dana), maka
pilihlah Reksa Dana Pendapatan Tetap, yaitu Reksa Dana yang
melakukan investasi pada
instrumen investasi obligasi. Seandainya calon Investor menginginkan
investasi untuk jangka waktu
panjang namun tidak menginginkan atau tidak dapat menerima adanya
risiko investasi yang terlalu
besar, maka calon Investor tersebut dapat mempertimbangkan untuk
memilih Reksa Dana Campuran,
yaitu Reksa Dana yang melakukan investasi pada instrumen investasi
saham, obligasi dan pasar uang.
Jika calon Investor menginginkan hasil investasi moderat dan ingin
berinvestasi untuk jangka waktu
pendek‐medium, anda
dapat memilih Reksa Dana Terproteksi, yang
menitikberatkan investasinya pada
instrumen obligasi dengan tenor produk antara 1 sampai dengan 3
tahun.
Biaya Reksa Dana
Pengelola Produk Reksa Dana
(Manajer Investasi) memperoleh penghasilan dari beberapa jenis biaya
(fee), seperti subscription
fee (biaya pembelian) dan redemption fee (biaya penjualan kembali).
Subscription fee
merupakan
biaya yang harus dibayarkan calon Investor pada saat melakukan pembelian Reksa
Dana, dan akan dipotong langsung dari total nilai investasi Investor. Sedangkan
redemption fee merupakan biaya yang harus dibayarkan oleh Investor pada
saat melakukan penjualan kembali investasinya. Besarnya fee tersebut
bervariasi, antara 0% sampai dengan 2%, tergantung pada jenis Reksa Dananya;
dan khusus untuk redemption fee, biasanya juga tergantung kepada jangka
waktu
investasi Investor. Pengadaan fee
tersebut terutama dimaksudkan supaya Investor melakukan investasi
untuk jangka waktu yang panjang.
Selain itu, produk Reksa Dana
juga menetapkan adanya Management Fee, yaitu fee yang akan
diterima oleh Manajer Investasi terhadap jasa pengelolaan Reksa Dana. Besarnya fee
ini bervariasi tergantung kepada jenis Reksa Dana, dan biasanya berkisar
antara 0.5% ‐ 3%.
Performa
Historis Reksa Dana
Calon Investor perlu mencari
informasi mengenai performa historis Reksa Dana yang diincarnya.
Beberapa pertimbangan yang dapat
dilakukan adalah “apakah performa Reksa Dana tersebut
konsisten/sejalan dengan performa
pasar modal secara keseluruhan?” dan “bagaimana tingkat
volatilitas Reksa Dana tersebut?”
Informasi tersebut penting untuk diketahui oleh calon Investor karena
mencerminkan performa Manajer
Investasi sebagai pengelola Reksa Dana. Penting untuk diingat bahwa
performa historis Reksa Dana
bukan merupakan jaminan atau gambaran mengenai performa Reksa
Dana tersebut dimasa yang akan
datang.
Hal tersebut di atas bisa
dilakukan terhadap Reksa Dana yang sudah tersedia di pasar selama beberapa
periode (tahun) tertentu; namun
hal tersebut sulit dilakukan untuk Reksa Dana yang baru saja
ditawarkan di pasar. Jika calon Investor
mempertimbangkan untuk melakukan investasi pada Reksa
Dana yang baru diluncurkan, maka
sebaiknya calon Investor mencari informasi mengenai perusahaan
Manajer Investasi tersebut,
bagaimana track record perusahaan tersebut selama ini, serta pelajari track
record dari orang (individu) yang ada di dalam organisasi tersebut.
Informasi‐informasi
tersebut dapat diperoleh dari prospektus Reksa Dana yang ditawarkan,
serta dapat juga diperoleh melalui website perusahaan Manajer Investasi
tersebut.
Kesimpulan
Memilih Reksa Dana yang tepat
untuk anda kelihatannya merupakan proses yang rumit; namun dengan
mengetahui dan mendefinisikan
tujuan investasi serta toleransi risiko anda, maka dapat dikatakan
bahwa anda sudah meningkatkan
tingkat keberhasilan anda dalam melakukan investasi di produk Reksa
Dana.
Jenis-Jenis Reksa Dana
Secara
umum, Reksa Dana Terbagi 3, yaitu Reksa Dana Terbuka, Reksa Dana Indeks, dan
Reksa Dana Terproteksi.
Reksa Dana Terbuka
Reksa Dana Terbuka adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksa Dana Terbuka dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari isi portofolionya, yaitu:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada instrumen pasar uang. Imbal hasil dan risiko pada RDPU paling rendah dibandingkan reksa dana lainnya. RDPU ditujukan bagi Anda yang sangat konservatif, yaitu Anda yang menginginkan pendapatan yang teratur dengan tingkat risiko kerugian rendah, dan memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun. Tidak seperti reksa dana lainnya, NAB per unit pada RDPU selalu di harga Rp. 1000, sementara unit penyertaan Anda akan terus berubah setiap harinya.
Reksa Dana Terbuka adalah reksa dana yang dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Reksa Dana Terbuka dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari isi portofolionya, yaitu:
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada instrumen pasar uang. Imbal hasil dan risiko pada RDPU paling rendah dibandingkan reksa dana lainnya. RDPU ditujukan bagi Anda yang sangat konservatif, yaitu Anda yang menginginkan pendapatan yang teratur dengan tingkat risiko kerugian rendah, dan memiliki jangka waktu investasi kurang dari 1 tahun. Tidak seperti reksa dana lainnya, NAB per unit pada RDPU selalu di harga Rp. 1000, sementara unit penyertaan Anda akan terus berubah setiap harinya.
2. Reksa Dana Obligasi
Reksa Dana Obligasi (RDO) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada obligasi baik korporasi maupun pemerintah. Imbal hasil dan resiko pada RDO relatif lebih tinggi dibandingkan RDPU. RDO ditujukan bagi Anda yang konservatif, yaitu Anda yang menginginkan adanya sedikit pertumbuhan nilai pokok investasi dan telah sanggup menerima adanya penurunan nilai investasi sesaat, dan memiliki jangka waktu investasi antara 1 sampai 3 tahun.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Campuran (RDC) adalah reksa dana yang memiliki kebebasan untuk mengatur komposisi asetnya, baik saham, obligasi, maupun instrumen pasar uang. Imbal hasil dan resiko pada RDC relatif lebih tinggi dibandingkan RDO. RDC ditujukan bagi Anda yang bersifat moderat, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi dan sanggup menoleransi adanya fluktuasi atas nilai investasi, dan memiliki jangka waktu investasi antara 3 sampai 5 tahun.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada saham. Investasi di RDS merupakan investasi yang paling berisiko, akan tetapi mempunyai potensi pertumbuhan nilai investasi yang relatif paling tinggi dibandingkan semua jenis reksa dana. RDS ditujukan bagi Anda yang bersifat agresif, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan sanggup menoleransi fluktuasi nilai investasi yang cukup tajam, dan memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.
Reksa Dana Obligasi (RDO) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada obligasi baik korporasi maupun pemerintah. Imbal hasil dan resiko pada RDO relatif lebih tinggi dibandingkan RDPU. RDO ditujukan bagi Anda yang konservatif, yaitu Anda yang menginginkan adanya sedikit pertumbuhan nilai pokok investasi dan telah sanggup menerima adanya penurunan nilai investasi sesaat, dan memiliki jangka waktu investasi antara 1 sampai 3 tahun.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana Campuran (RDC) adalah reksa dana yang memiliki kebebasan untuk mengatur komposisi asetnya, baik saham, obligasi, maupun instrumen pasar uang. Imbal hasil dan resiko pada RDC relatif lebih tinggi dibandingkan RDO. RDC ditujukan bagi Anda yang bersifat moderat, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang cukup tinggi dan sanggup menoleransi adanya fluktuasi atas nilai investasi, dan memiliki jangka waktu investasi antara 3 sampai 5 tahun.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang minimum 80% asetnya harus diinvestasikan pada saham. Investasi di RDS merupakan investasi yang paling berisiko, akan tetapi mempunyai potensi pertumbuhan nilai investasi yang relatif paling tinggi dibandingkan semua jenis reksa dana. RDS ditujukan bagi Anda yang bersifat agresif, yaitu Anda yang menginginkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dan sanggup menoleransi fluktuasi nilai investasi yang cukup tajam, dan memiliki jangka waktu investasi lebih dari 5 tahun.
Reksa Dana Indeks
Reksa Dana Indeks (RDI) adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. RDI mirip seperti Reksa Dana Terbuka, yaitu dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Pada RDI, minimum 80% asetnya harus diinvestasikan sesuai dengan aset-aset pada indeks acuannya, yang disebut dengan pengelolaan pasif. RDI ditujukan bagi Anda yang menginginkan transparansi atas investasinya dan percaya bahwa pengelolaan secara pasif akan memberikan hasil investasi yang lebih maksimal.
Reksa Dana Indeks (RDI) adalah reksa dana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham. RDI mirip seperti Reksa Dana Terbuka, yaitu dapat dibeli dan dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa. Pada RDI, minimum 80% asetnya harus diinvestasikan sesuai dengan aset-aset pada indeks acuannya, yang disebut dengan pengelolaan pasif. RDI ditujukan bagi Anda yang menginginkan transparansi atas investasinya dan percaya bahwa pengelolaan secara pasif akan memberikan hasil investasi yang lebih maksimal.
Reksa Dana Terproteksi
Reksa Dana Terproteksi (RDT) adalah reksa dana yang akan memproteksi 100% pokok investasi nasabah pada saat jatuh tempo. Reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajer investasi, namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa jaminan adanya proteksi akan pokok investasi. Berbeda dengan Reksa Dana Terbuka dan Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Terproteksi memiliki masa penawaran sehingga Anda hanya dapat membeli Reksa Dana ini pada saat tertentu saja. RDT ditujukan bagi Anda yang bersifat konservatif yang menginginkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu.
Reksa Dana Terproteksi (RDT) adalah reksa dana yang akan memproteksi 100% pokok investasi nasabah pada saat jatuh tempo. Reksa dana ini memiliki jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh manajer investasi, namun dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa jaminan adanya proteksi akan pokok investasi. Berbeda dengan Reksa Dana Terbuka dan Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Terproteksi memiliki masa penawaran sehingga Anda hanya dapat membeli Reksa Dana ini pada saat tertentu saja. RDT ditujukan bagi Anda yang bersifat konservatif yang menginginkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu investasi tertentu.
Narasumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar